KURINDU
HANGATNYA PELUKMU
Karya
: Maryne Pabethteng S.S
Seorang
anak yang malang terlahir dari sebuah pernikahan yang tidak direstui karena
perbedaan latar belakang keluarga.Ayah dan ibunya adalah sepasang kekasih yang
menikah sejak 2 tahun yang lalu.
Ayah
dari anak itu merupakan anak bangsawan yang kaya raya, sedangkan ibunya gadis
pemungut kayu bakar yang tinggal disebuah pondok sederhana dihutan belantara.
Mereka berdua saling mencintai, tak ada yang dapat memisahkannya meskipun
orangtua dari laki- laki itu selalu berusaha keras melakukannya.
Hingga
suatu hari..
Ketika
pria itu pergi disuatu kota jauh dari hutan sekitar 2 km untuk mencari
pekerjaan, tiba-tiba ditengah jalan ia diculik oleh 2 orang lelaki bertopeng
yang keluar dari sebuah mobil mewah, kemudian ia dibawah pergi jauh kesebuah
istana yang tak lazim baginya. Ternyata istana itu adalah kediaman orangtuanya,
tiba diistana dia disambut dengan senyuman oleh ayah dan ibunya.
Dibalik
senyuman itu ada maksud lain yang tersirat, orangtuanya menginginkan dia
pulang,tapi dengan bersihkeras lelaki itu tidak mau , kemudian dia pergi dan
segera meninggalkan istana itu.
Tiga
bulan sejak itu,orangtuanya menyusun rencana agar anaknya pulang, setelah
menyusun rencana akhirnya mereka mendapatkan ide dengan berpura-pura bahwa Ibu
dari pria itu sakit. Dan berita itu segera disampaikan, terdengar di telinga
pria itu, mau tidak mau sebagai seorang anak yang berbakti kepada orangtua, dia
harus mengunjungi orangtuanya tapi disisi lain,dia juga punya keluarga kecil(istri
dan anaknya yang bernama Rina). Pria itu bimbang, dia harus memilih ibu atau
anak dan istrinya. Akhirnya diam-diam tanpa sepengetahuan istrinya, hanya
sepucuk surat yang ditinggalkan olehnya dan segera pergi menjenguk ibunya.
Tidak
lama kemudian, istrinya pulang kerumah dan melihat sepucuk surat, didalam surat
itu berisi kabar kepergian suaminya. Rasa sakit dan kecewa muncul..
Hari
demi hari silih berganti.
Lelaki
itu tak kunjung pulang ...
Dan
tidak ada sama sekali kabar buat istrinya...
Mulai
sejak itu, istrinya benci terhadap suaminya karena berbulan-bulan tidak kunjung pulang kerumah. Tak ada kabar
mengenainya.. Wanita itu lelah dengan semuanya, merawat anaknya sendiri tanpa
sosok suami. Hingga timbullah rasa dendam terhadap anaknya karena dia, hidup
nya jadi seperti ini.
Setiap
hari dendam itu dilampiaskan, ucapan maki selalu terlontarkan dari bibirnya ,bekas
luka yang memar ditubuh Rina membuat dirinya tak berdaya dan rindu akan pelukan
ibunya yang selama ini tidak dia rasakan semenjak ayahnya pergi.
Anak
malang itu begitu sayang terhadap
ibunya, dia rela melakukan apapun demi ibunya. bekerja dari pagi hingga
malam hari mengumpulkan kayu bakar untuk dijual dan hasilnya untuk membeli
makanan sehari-hari untuk ibunya bahkan terkadang dirinya sendiri pun tidak
makan karena uangnya tidak cukup untuk membeli 2 bungkus nasi, dan juga anak
itu melindungi ibunya dengan 2 telapak
tangan menopang tetesan air hujan yang menetes dari atap rumahnya yang bocor agar tidak mengenai ibunya dikala ibunya sudah
tertidur lelap. Setiap hari hal itu
dilakukan. Hingga anak malang itu jatuh sakit, wajahnya pucat, lemas, seakan –
akan tak kuat lagi menahan rasa sakitnya, hanya terdiam dikamar dengan buku
diari serta polpen ditangannya. Kemudian menulis di diarinya “
“Ya
Tuhan..
“Aku
ingin ibu menyayangiku sama seperti ibu yang lain menyayangi anaknya
“Aku
ingin kasih sayang dari ibu, dan
“
Ingin ku rasakan peluk hangatnya .....
“Ya
Tuhan...
“Ku
Mohon...Sekali saja Tuhan , Sebelum Aku pergi..“
Usai
anak itu menulis...Inna
lillahi wa inna ilaihi raji'un (انا لله وانا اليه راجعون). Anak itu menghembuskan
nafas terakhirnya. Pada saat itu suasana rumah tampak sepih, tidak ada yang
tahu kalau dia telah meninggal.
Beberapa menit kemudian, ibunya datang. Wanita
itu tampak heran dengan suasana rumah yang sepih dan tidak melihat anaknya,
lalu dia memanggil anaknya, “ Nak, Kamu
dimana ???,.. tapi tidak ada jawaban, ibunya pun mulai jengkel, dia memanggil
anaknya sambil berteriak kesal “ Rin...Rina ...”, Karena tidak ada jawaban,ia
segera kekamar anaknya, tiba-tiba dia
melihat anaknya terbaring lemah tak berdaya,pucat ,dingin. Dia mencoba memeriksa
denyut nadi anaknya, mengguncang badan anaknya sambil memanggil namanya
“Rinaa... Rina”. perlahan – lahan air mata mulai menetes dari raut wajahnya dan
menangis mengetahui bahwa anaknya telah meninggal.
Disamping jenazah Rina, ada sebuah buku diari
catatan hati Rina lalu buku itu dibacanya, dari buku itu baru dia tahu
ternyata selama ini Rina ingin sekali
merasakan pelukan darinya. Wanita itu menangis dan terus menangis dengan
histeris mengingat semua yang telah dia perbuat kepada anaknya..
“Tuhan.. Apa yang kuperbuat selama ini terhadap
anakku,, aku bukan ibu yang baik buat dia .
“ Rina...............
“ Bangun Rin... Ayoo bangun.. Kamu harus bangun
nak..
“Ini ibu...
“Ayo bangun nak , bangun peluk ibu.....
“Ibu juga sayang sama kamu nak..
“Maafkan Ibu nak...
Rasa penyesalan kini hadir dibenaknya, ingin
rasanya ia memutar waktu kembali untuk mewujudkan keinginan anaknya. Tapi
apalah daya semuanya sudah terlambat, sekarang dia hanya dapat memeluk tubuh anaknya
yang tak bernyawa itu.
Wanita itu menyesal atas apa yang telah dia
lakukan selama ini terhadap anaknya, Cacian, maki,hinaan bahkan Rotan yang ia
layangkan ke tubuh Rina oleh karena suaminya yang pergi meninggalkan dirinya. Kini
dia hanya dapat termenung sendiri duduk bersandar diteras rumah dan
mencurahkan semua rasa penyesalan yang
ada dihatinya kedalam suatu tulisan yang mempunyai makna dan pesan kepada semua
orang tua khususnya buat seorang ibu:
Anak adalah anugerah terbaik yang Tuhan Berikan
kepada umat manusia lewat kedua pasangan suami istri dalam rahim seorang
wanita. Bagaimana pun kondisi fisik anak itu, Cacat, normal nya , dia tetap
anak kita yang terlahir dari rahim kita dan itu merupakan pemberian dari Tuhan
sendiri. Ketahuilah tidak semua pasangan suami istri diberikan kesempatan untuk
memiliki seorang anak. banyak pasangan yang tidak dikaruniai anak malah
mengadopsi anak dari panti asuhan,
melakukan program bayi tabung yang sangat mahal biayanya hanya untuk
mendapatkan anak. Tapi disisi lain ada
juga pasangan suami istri yang telah memiliki anak tapi mereka tidak memberikan
kasih sayang sedikit pun kepadanya bahkan dia menyiksa anaknya. Padahal mereka
tidak tahu seorang anak yang tidak mendapatkan kasih sayang dari kedua
orangtuanya ternyata dari lubuk hati paling dalam anak itu rindu kasih sayang,
pelukan hangat dan cinta kasih dari kedua orang tuanya
Untuk itu......Jangan pernah Menyia-nyiakan Kehadiran
seorang anak yang Tuhan titipkan kepada kita, Apapun alasannya.......karena
Anak Merupakan Karunia terbesar dari Tuhan, yang bersifat sementara dan suatu
saat nanti Tuhan akan mengambilnya kembali. J :’(
Tidak ada komentar:
Posting Komentar